Tuesday, January 24, 2006

Bagaimana Bluetooth Bekerja

Belakangan ini, Bluetooth telah menjadi salah satu fitur favorit ponsel-ponsel canggih. Tanpa kehadirannya, handset sekeren apapun tetap dianggap kurang komplit meskipun sebagai gantinya disediakan alternatif koneksi lain seperti inframerah dan kabel data. Sebenarnya apa sih yang membuat fitur ini begitu dahsyat?
Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,45 GHz (gigaHertz), pita radio yang bebas lisensi dan dipakai secara internasional untuk keperluan ISM (Industrial, Scientific and Medical). Asyiknya, frekuensi ini bebas dan kompatibel. Tapi di sisi lain, alat-alat ber-Bluetooth mesti berjibaku dengan perangkat ISM seperti sistem sekuriti mobil, sumber-sumber noise seperti oven microwave, atau standar komunikasi wireless lainnya yang juga memakai pita ini. Oleh sebab itu, Bluetooth harus didesain sedemikian rupa supaya tidak saling ganggu dengan sistem-sistem berbasis ISM tersebut.
Sinyal Lemah
Caranya bagaimana? Salah satu kiat yang dipakai adalah dengan mengirimkan sinyal yang sangat lemah sebesar 1 miliwatt. Sebagai perbandingan, sinyal terkuat yang bisa dikirim suatu ponsel sekitar 3 watt. Nah, sinyal yang lemah ini menyebabkan berkurangnya batas jarak antar alat ber-Bluetooth sampai kira-kira 10 meter, sehingga dengan demikian mengurangi resiko gangguan yang bisa terjadi antara ponsel dengan sistem komputer misalnya, atau ponsel dengan televisi. Meskipun lemah, tembok rumah sekalipun tidak bisa menghalangi sinyal Bluetooth, jadi standar ini oke punya karena tetap bisa dioperasikan meskipun beda ruangan.
Secara teori, sebenarnya kecil sekali kemungkinannya dua alat ber-Bluetooth bisa berada pada satu frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Kenapa? Karena Bluetooth dibekali dengan teknik bernama spread-spectrum frequency hopping. Menurut teknik ini, ada 79 frekuensi individu yang digunakan oleh suatu alat secara acak dengan jarak tertentu, gonta-ganti dari satu frekuensi ke frekuensi yang lain secara teratur.
Dalam kasus alat ber-Bluetooth, frekuensinya digonta-ganti oleh transmiter sebanyak 1.600 kali tiap detiknya, sehingga semakin banyak alat yang berkesempatan memanfaatkan spektrum radio tersebut. Karena semua transmiter Bluetooth memakai transmisi jenis spread-spectrum ini secara otomatis, hampir mustahil ada dua transmiter yang berada pada frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Selain itu, teknik ini juga mengurangi resiko adanya gangguan dari perangkat lain. Kalaupun terjadi interferensi pada frekuensi tertentu, hanya akan berlangsung kurang dari sedetik.
Duplex
Ketika dua alat ber-Bluetooth saling mendekat, suatu percakapan elektronik akan terjadi untuk menentukan apakah masing-masing punya data yang bisa saling dipertukarkan atau apakah alat yang satu butuh mengontrol yang lain. Si pemakai alias user tidak perlu memencet tombol atau memasukkan perintah apapun karena percakapan seperti ini akan terjadi secara otomatis.
Setelah itu, hasil percakapan tersebut berkembang membentuk suatu jaringan. Sistem Bluetooth akan menciptakan personal-area network (PAN) atau piconet. Dengan adanya piconet ini, teknik spread-spectrum frequency hopping akan mulai bekerja sehingga kedua alat tadi bisa saling berkoneksi sekaligus mencegah gangguan dari piconet alat ber-Bluetooth lain yang mungkin berada di ruangan yang sama.
Ada dua jenis jaringan atau sistem komunikasi. Jenis yang pertama bekerja satu arah dalam satu waktu (half-duplex communication), sedangkan yang satunya lagi bekerja dua arah secara simultan (full-duplex communication). Contoh half-duplex adalah suatu speakerphone, sedangkan ponsel termasuk jenis komunikasi full-duplex.
Karena Bluetooth didesain supaya bisa bekerja dalam situasi apapun, sistemnya bisa half-duplex atau full-duplex. Ketika posisinya full-duplex, Bluetooth bisa mengirim data hingga 64 Kbps. Tetapi jika half-duplex, kapasitas transmisinya mencapai 721 Kbps untuk satu arah, dan 57,6 Kbps untuk arah sebaliknya. Kalau kecepatan kedua arahnya mesti sama, Bluetooth bisa ngebut sampai 432,6 Kbps.
Sumber:
Kompas.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home