Monday, December 26, 2005

Tahun baru 2006 diundur 1 detik

Bersiap-siaplah menghitung menit terakhir memasuki tahun baru 2006 dengan hitungan sebanyak 61 detik. Para ilmuwan telah menetapkan tambahan waktu sedetik di akhir tahun ini untuk menyesuaikan antara penentuan waktu menggunakan jam atom dengan rotasi Bumi.

Hal tersebut diperlukan sebab perputaraan Bumi pada porosnya semakin melambat. Lompatan waktu akan menyamakan kembali pengukuran waktu agar tetap sesuai untuk kebutuhan telekomunikasi, astronomi, dan berbagai bidang sains terapan.

Pada 31 Desember 2005, penunjuk pada jam akan membaca angka 60 di detik terakhir sehingga sebelum melompat ke 1 Januari 2006. Jam yang dipakai sebagai penentu Coordinated Universal Time di London akan terbaca 23.59.60. Biasanya penunjuk detik langsung berputar ke 00 sesudah 59.

The International Earth Rotation and Reference Systems Service di Paris menjaga ketepatan waktu dengan mengukur rotasi Bumi yang tidak tetap dan pengukuran jam atom yang sangat akurat. Ketika perbedaan keduanya terlihat, IERS harus menambah atau mengurangi detik setiap tahunnya.

Meskipun ada kemungkinan dikurangi, sejauh ini yang sering dilakukan para peneliti adalah menambahkan detik. Hal tersebut menunjukkan bahwa perputaran Bumi secara umum melambat.

"Rotasi Bumi tertinggal dari perhitungan waktu jam atom jadi harus kita tambahkan detik setiap ada perbedaan sebesar itu," kata Tom O’Brian, kepala divisi waktu dan frekuensi National Institute of Standards and Technology.

Pengukuran waktu dengan rotasi Bumi telah dilakukan sejak ribuan tahun dan baru dipakai teknik yang lebih akurat dengan jam atom sejak 1949. "Sebuah jam atom menjaga waktu tetap akurat berdasarkan getaran atom," kata O’Brian. Standar yang dipakai sekarang adalah atom cessium yang bergetar 9.192.631.770 kali setiap detik. Sejauh yang diketahui para ilmuwan, hal tersebut tidak berubah dan berlaku di seluruh daratan Bumi dan antariksa.

Lompatan waktu pertama kali dilakukan pada 1972 berdasarkan kesepakatan internasional tentang penetapan waktu dunia. Paling sedikit ditambahkan sedetik setiap tahunnya antara 1972 hingga 1983 dan sedikit pengurangan pada pertengahan 80-an dan 90-an.

Sampai sekarang sudah dilakukan beberapa kali penyesuaian dan terakhir dilakukan tujuh tahun yang lalu. "Pada 1999 dengan alasan yang tidak diketahui, rotasi Bumi sedikit semakin cepat sehingga kami tidak perlu menambahkan sejak saat itu," kata O’Brian.

Rahasia perubahan kecepatan rotasi Bumi terletak pada perubahan pasang dan surut air laut yang dipengaruhi gaya tarik Bumi dengan bulan. Selain itu, perubahan musim, pergerakan batuan di kerak Bumi dan faktor lain yang belum diketahui juga mungkin berpengaruh.

Perubahan musim khususnya di belahan Bumi bagian utara diperkirakan mengubah kecepatan rotasi Bumi. Air laut menguap dan turun kembali menjadi hujan dan salju di gunung dan kembali mencair ke lautan.

Hal tersebut akan menimbulkan efek seperti seorang olahragawan ski es membentangkan tangannya untuk mengurangi kecepatan atau menariknya ke badan untuk meningkatkan kecepatan. Meskipun demikian, perubahan tersebut memang sangat kecil.

"Perubahan tersebut mungkin hanya sepersejuta detik setiap hari," kata O’Brian. "Tapi, berkurangnya kecepatan karena gaya tarik bulan sekitar 1,5 perseribu detik setiap abad," lanjutnya. Hari ini, tambah O’brian, kecepatan Bumi lebih lambat sehari dibandingkan tahun 1905.

Kompas 26 DEs 05

0 Comments:

Post a Comment

<< Home